Tukang Bubur Belegug

Sekedar Nama Untuk Blog

  • Breaking News

    Jumat, 15 September 2017

    MANDI JUNUB

    Assalamualaikum wr wb

    (Fiqih " Thaharah"
    Fath -Thaharu ‘Mandilah’

    🍃Bismillah,
    Bagian dari kesempurnaan syariat Islam, Allah mengutus nabi-Nya dari kalangan manusia. Beliau menikah, berkeluarga, dan melakukan aktivitas sebagaimana layaknya manusia. Sehingga setiap orang bisa meneladani beliau dalam setiap aktivitas hidup yang dia lakukan. Berkat rahmat Allah kemudian jasa besar para istri beliau, kita bisa mengetahui bagaimana tata cara mandi junub beliau, yang itu tidak mungkin bisa diketahui oleh orang lain.

    Kalau kita perhatikan dalam ayat Al-Qur’an yang membicarakan tentang perihal mandi, kalimat yang digunakan adalah kalimat perintah fath-thaharu ‘mandilah’, punya makna mengguyur seluruh badan dengan air. Dalam ayat disebutkan :

    ﻭَﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺟُﻨُﺒًﺎ ﻓَﺎﻃَّﻬَّﺮُﻭﺍ

    “Dan jika kamu junub maka mandilah”
    (QS. Al Maidah :  6).

    Dalam ayat ini tidak dikhususkan satu anggota tubuh dari anggota lainnya. Akan tetapi, Allah jadikan bersuci untuk seluruh badan.

    ● Tata Cara Mandi Junub

    Berkaitan dengan mandi junub, terdapat dua hadits pokok yang bisa kita jadikan sebagai acuan. Dua hadis ini berasal dari dua istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Aisyah dan Maimunah radhiallahu ‘anhuma.

    》Hadis Pertama :

    Hadits Aisyah radhiallahu ‘anha :

    ﻋَﻦْ ﻋَﺎﺋِﺸَﺔَ ﺯَﻭْﺝِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰِّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰَّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻛَﺎﻥَ ﺇِﺫَﺍ ﺍﻏْﺘَﺴَﻞَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺠَﻨَﺎﺑَﺔِ ﺑَﺪَﺃَ ﻓَﻐَﺴَﻞَ ﻳَﺪَﻳْﻪِ ، ﺛُﻢَّ ﻳَﺘَﻮَﺿَّﺄُ ﻛَﻤَﺎ ﻳَﺘَﻮَﺿَّﺄُ ﻟِﻠﺼَّﻼَﺓِ ، ﺛُﻢَّ ﻳُﺪْﺧِﻞُ ﺃَﺻَﺎﺑِﻌَﻪُ ﻓِﻰ ﺍﻟْﻤَﺎﺀِ ، ﻓَﻴُﺨَﻠِّﻞُ ﺑِﻬَﺎ ﺃُﺻُﻮﻝَ ﺷَﻌَﺮِﻩِ ﺛُﻢَّ ﻳَﺼُﺐُّ ﻋَﻠَﻰ ﺭَﺃْﺳِﻪِ ﺛَﻼَﺙَ ﻏُﺮَﻑٍ ﺑِﻴَﺪَﻳْﻪِ ، ﺛُﻢَّ ﻳُﻔِﻴﺾُ ﺍﻟْﻤَﺎﺀَ ﻋَﻠَﻰ ﺟِﻠْﺪِﻩِ ﻛُﻠِّﻪِ

    Dari Aisyah, istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam , bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengguyurkan air ke seluruh badannya.”
    (HR. Bukhari no. 248 dan Muslim no. 316)

    》Hadis Kedua :

    ﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻟَﺖْ ﻣَﻴْﻤُﻮﻧَﺔُ ﻭَﺿَﻌْﺖُ ﻟِﺮَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻣَﺎﺀً ﻳَﻐْﺘَﺴِﻞُ ﺑِﻪِ ، ﻓَﺄَﻓْﺮَﻍَ ﻋَﻠَﻰ ﻳَﺪَﻳْﻪِ ، ﻓَﻐَﺴَﻠَﻬُﻤَﺎ ﻣَﺮَّﺗَﻴْﻦِ ﻣَﺮَّﺗَﻴْﻦِ ﺃَﻭْ ﺛَﻼَﺛًﺎ ، ﺛُﻢَّ ﺃَﻓْﺮَﻍَ ﺑِﻴَﻤِﻴﻨِﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﺷِﻤَﺎﻟِﻪِ ، ﻓَﻐَﺴَﻞَ ﻣَﺬَﺍﻛِﻴﺮَﻩُ ، ﺛُﻢَّ ﺩَﻟَﻚَ ﻳَﺪَﻩُ ﺑِﺎﻷَﺭْﺽِ ، ﺛُﻢَّ ﻣَﻀْﻤَﺾَ ﻭَﺍﺳْﺘَﻨْﺸَﻖَ ، ﺛُﻢَّ ﻏَﺴَﻞَ ﻭَﺟْﻬَﻪُ ﻭَﻳَﺪَﻳْﻪِ ﺛُﻢَّ ﻏَﺴَﻞَ ﺭَﺃْﺳَﻪُ ﺛَﻼَﺛًﺎ ، ﺛُﻢَّ ﺃَﻓْﺮَﻍَ ﻋَﻠَﻰ ﺟَﺴَﺪِﻩِ ، ﺛُﻢَّ ﺗَﻨَﺤَّﻰ ﻣِﻦْ ﻣَﻘَﺎﻣِﻪِ ﻓَﻐَﺴَﻞَ ﻗَﺪَﻣَﻴْﻪِ

    Dari Ibnu Abbas, bahwa Maimunah mengatakan, “Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali. Lalu beliau menuangkan air dengan tangan kanannya ke tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya. Setelah itu beliau menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Lalu beliau membasuh muka dan kedua tangannya. Kemudian beliau membasuh kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh badannya. Selanjutnya, beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua kakinya (di tempat yang berbeda).”
    (HR. Bukhari no. 265 dan Muslim no. 317)

    Dengan menggabungkan hadits di atas, bisa kita simpulkan urutan tata cara mandi sebagai berikut :

    1. Menuangkan air dan Mencucui kedua tangan

    2. Mengambil air dengan tangan kanan untuk mencuci kemaluan dengan tangan kiri. Kita juga bisa gunakan gayung untuk kegiatan ini.

    3. Menggosokkan tangan kiri ke tanah. Tujuannya adalah untuk membersihkan kotoran kemaluan yang menempel di tangan. Ini bisa kita ganti dengan sabun.

    4. Berkumur dan menghirup air ke dalam hidung, kemudian dilanjutkan dengan berwudhu, namun tidak sampai mencuci kaki. Karena bagian ini diakhirkan.

    5. ketika mulai membasahi rambut, sela-selai pangkal rambut dan basahi dengan a

    Sutedjo Bin Salkas, [15.09.17 07:24]
    ir. Sampai seluruh kepala dan rambut basah.

    6. Siram kepala 3 kali, dilanjutkan dengan menyiram seluruh anggota badan.

    7. Mengguyur air ke seluruh badan dengan mendahulukan yang kanan.

    Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, ia berkata :

    ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰُّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻳُﻌْﺠِﺒُﻪُ ﺍﻟﺘَّﻴَﻤُّﻦُ ﻓِﻰ ﺗَﻨَﻌُّﻠِﻪِ ﻭَﺗَﺮَﺟُّﻠِﻪِ ﻭَﻃُﻬُﻮﺭِﻩِ ﻭَﻓِﻰ ﺷَﺄْﻧِﻪِ ﻛُﻠِّﻪِ

    “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mendahulukan yang kanan ketika memakai sendal, ketika bersisir, ketika bersuci dan dalam setiap perkara (yang baik-baik).”
    (HR. Bukhari no. 168 dan Muslim no. 268)

    Jangan lupa untuk digosok, terutama di bagian badan yang tersembunyi. Pastikan semua badan Anda basah.

    8. Berpindah tempat, dan cuci kedua kaki. Jangan lupa, sela-selai jari kaki, sampai Anda yakin seluruh kaki Anda basah.

    (Oleh Ustadz Ammi Nur Baits || Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com || Dengan Sedikit Penambahan - Edit Oleh Admin : Jehanara BalQies)

    Allahu A'lam

    Billahi Waliyut Taufiq
    Semoga Bermanfaat

    Allahumma Inna Nas-Aluka ‘Ilman Naafi’a, Ya Allah, Karuniakanlah Kepada Kami Ilmu Yang Bermanfaat. Aamiin...!

    Wassalamualaikum wr wb

    Sutedjo Bin Salkas, [15.09.17 07:24]
    Renungan Pagi Ceria

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Culture